Rabu, 09 November 2011

Tiga pola dasar (type) Demokrasi modern



Dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan terjadilah beberapa penafsiran terhadap ajaran Trias politika dai Montesqiueu dan dalam pelaksanaannya ada 3 macam penafsiran (intepretasi).

  1. Demokrasi yang Representatif dengan system parlementer

Di Negara-negara eropa barat, yang dipelopori oleh inggris dan mereka berpendapat bahwa yang dikehendaki oleh Montesquieu adalah bahwa antar organ yang satu dengan organ yang lain terdapat hubungan yang bersifat timbale balik, khususnya antara badan legislative dengan badan eksekutif. Sehingga  penafsiran ini melaahirkan suatu system yang kemudian terkenal dengan sebutan system parlementer.

  1. Demokrasi yang representative dengan system pemisahan kekuasaan

Di Amerika Serikat, pada waktu perencana konstitusi sedang membicarakan mengenai ajaran pemisahan kekuasaan (Trias Politika, mereka berpendapat bahwa yang dikehendaki oleh Monstequieu adalah pemisahan kekuasaan secara mutlak .
Penafsiran ini melahirkan suatu system pemerintahan yang dinamakan system presidential atau disebut sistem eksekutif presidential, kadang-kadang disebut system Amerika karena memang dari sinilah asalnya system ini. Dalam system ini pertama-tama konstitusi sebagai dokumen pusaka diagungkan diatas segala kekuasaan. Konstitusi sebagai piagam suci adalah dasar yang keramat bagi bangunan Negara dan pedoman tertinggi tata pemerintahan.





  1. Demokrasi  yang representative dengan sistem referendum.

Di Swiss, penafsiran terhadap ajaran trias politika itu adalah bahwa badan eksekutif itu hanya merupakan badan pelaksana saja dari apa yang telah diputuskan oleh badan legislatif.
Sistem pemerintahan yang dilaksanakan di Swiss disebut sistem referendum. Karena badan eksekutif hanya merupakan badan pelaksana saja dari apa yang telah diputuskan oleh badan legislative maka sistem pemerintahan yang dilakukan di Swiss itu lebuh tepat dinamakan sistem badan pekerja


| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar